18 May 2009

The Final Reflection of Micro Teaching



“It’s spring! Start going through your garden (of life) and pulling out the weeds. Then you will make room for beautiful flowers to grow. Get rid of the bad and make room for the good to come in."
-Marion Licchiello-

Micro teaching class was a great class. There were many things I’ve learned from this class. At the beginning of this class, Mr.Prast taught us about theories in teaching, how to make good teaching performance, how to behave in front of the students, and how to make a good material. At the first, I did not know what the advantages of learning those theories. But, when I did my first class teaching, I realized that teaching was not as a simple as I thought. It was out of what I have imagined. My friends were so naughty [they acted like in their high school], time went so fast [30 minutes felt so fast], and I did not realize that I was laughing with the students too often. Finally, I thought that it was impossible to have a good teaching performance if our behavior and our material were not well prepared.

Choose an option to make your life begin
Months went by, but I still doubt my self if I would not able to teach well. I thought that I have no talent to teach. One day, my friends were busy looking for lecturer to practice teaching II with lower students [semester 2 students]. I also tried to find lecturer to practice teaching with lower students. And I met with Miss Siska [paragraph writing class]. I asked for her permission, and she told me that I have to teach in 100 minutes if I joined her class. At first, I thought that I would not be able to teach in 100 minutes. But, Miss Siska encouraged me and told me that I would be able to improve my teaching skill, it depended on how well you prepared the material. Finally, I took her class and the consequence was I have to prepare the material well. On the d-day, I was surprised that I could teach in 100 minutes. I was satisfied enough with my performance. It was a great experience!
Maybe, this quotation could describe what I was feeling:

I asked for Strength...
And God gave me Difficulties to overcome to strengthen me.
If God allowed us to go through our life
Without any obstacles,
...it would cripple us.
We would not be as strong as we could have been.

In the last meeting of the class, Mr. Prast gave some advices and showed us videos from Nugie and another was story about tea cup.
This is the video of Nugie’s song titled “Lentera Jiwa”


Finally, thanks to Mr. Prast who were helping and guiding me for this semester. Thanks to my friends. See you!

Live life without fear,
Confront all obstacles,
Be convinced that you can overcome them.
The World is a gift for you,
So that you, too, may spread your wings

REFLEKSI SETELAH OBSERVASI SEKOLAH

ASTAGANAGA! mungkin itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan suasana belajar-mengajar di SMA Taman Madya Jetis, Yogyakarta. Pertama kali datang kesana, saya dan teman-teman disambut dengan cukup ramah (guru-gurunya sangat welcome). kami disana observasi kelas, tepatnya kelas bahasa inggris yang diampu oleh Bu devi (tetapi saya lebih senang memanggilnya mbak Devi karena orangnya masih muda). Waktu saya masuk kelas, saya sangat terkejut melihat kelas yang begitu kecil, penuh tulisan (ditembok, dipapan tulis, di meja, di kursi, pokoknya ga ada tempat yang bersih daro tulisan). Ketika saya menghitung muridnya, ternyata cuma ada 17 orang (13 siswi dan 4 siswa). Siswi tampak mendominasi kelas, sedangkan siswanya malah terlihat kalem dan cenderung diam. Murid-murid disana menurut pengamatan saya termasuk murid yang "over hyperactive", tetapi over hyperactive disini bukan dalam hal pelajaran (bayangkan, saat guru menerangkan, hanya 3-4 siswa saja yang mendengarkan) yang lainya asik dengan dunianya sendiri. Guru harus berjuang ekstra keras untuk bisa membangun suasana kelas dan memotivasi siswanya agar mau mendengarkan pelajaran. Saat guru menjelaskan di depan, siswa-siswinya malah asik mendengarkan mp3 dari Hp, ada yang makan, ada yang telfon dan itu semua dilakukan didepan guru mereka tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Murid-murid santai-santai saja melakukan sema itu, anehnya guru tidak menegur mereka (mungkin karena guru sdah capek menasehati mereka). Saat pelajaran memasuki 40 menit, tiba-tiba masuk segerombolan siswa ke kelas. Mereka ternyata juga murid dari kelas tersebut, anehnya, mereka masuk kelas tanpa menunjukan ekspresi takut karena masuk kelas telat dan Guru pun membiarkan mereka masuk kelas begitu saja tanpa ada teguran sedikitpun. Berawal dari kedatangan siswa-siswa yang telat tadi, suasana kelas yang tadinya sudah demikian parah menjadi tambah parah (baru kali ini saya melihat suasana belajar mengajar yang sedemikian mengerikan).
tetapi, justru disinilah tantanganya!
saya merasa tertantang untuk mengajar "anak-anak super" seperti mereka. Saat saya mengajar nanti, saya akan menjadi guru yang tegas tetapi tetap dekat dengan mereka. Saya akan mencoba membuat mereka nyaman mengikuti pelajaran saya. Mengenai murid-murid yang nakal, saya akan berusaha tegas dengan mereka. tetapi tentu saja, porsi mengajar akan lebih untuk anak-anak yang mau mendengarkan. Pembelajaran yang sesuai dengan dunia mereka (lebih interaktif, learners-center) mungkin akan membuat mereka lebih memiliki kemauan untuk belajar. Guru juga harus rileks dan tenang dalam menyampaikan materi. Dalam kelas, saya mengamati bahwa siswa cenderung mengomentari apapun yang dilakukan guru, sehingga guru harus benar-benar sabar dalam menghadapi tingkah laku mereka.
wish me luck in PPL 2!!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

karena keterbatasan tempat, maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran saya upload ke ziddu. file dapat di download dari link dibawah ini:

download RPP

silakan klik link diatas untuk download. thanks :)

1 comments:

Anonymous said...

calon guru ya mas? bagus..bagus..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates